--> Skip to main content

Widget on AMP

Belajar dan Pembelajaran Matematika


Secara tradisional atau secara umum biasanya belajar diartikan sebagai kegiatan mengingat atau menghapal bahan pelajaran yang diajarkan oleh guru atau dosen. Sedangkan secara modern, kata “belajar” dipadankan dengan kata “learning” (bahasa Inggris), Heriati (2010:2). Belajar menurut pendapat Hilgar (dalam Aisah, 2008:12) adalah “suatu proses perubahan tingkah laku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau pengalaman tertentu”. Gintings (2008:34) juga mengungkapkan “salah satu definisi modern tentang belajar menyatakan bahwa belajar adalah pengalaman terencana yang membawa perubahan tingkah laku”.
Slameto (dalam Hadis, 2006:60) mengemukakan bahwa,
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan prilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi individu dengan lingkungannya.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa setelah mengalami proses belajar akan terjadi perubahan tingkah laku sebagai sebagai hasil dari pengalaman seseorang. Mengajar adalah proses membantu seseorang untuk membentuk pengetahuanya sendiri. Mengajar bukanlah mentransfer pengetahuan dari guru kepada murid, melainkan membantu seseorang agar dapat mendapat sendiri pengetahuannya lewat kegiatannya terhadap fenomena dan objek yang ingin diketahui. Dalam hal ini penyediaan prasarana dan situasi yang mendukung proses pembelajaran perlu dikembangkan.
Depdiknas (dalam Indriyanti, 2011:11) mengungkapkan,  ”Pembelajaran matematika dapat di definisikan sebagai suatu sistem atau
proses membelajarkan subjek didik yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien”.
Mengingat pentingnya matematika baik bagi ilmu pengetahuan maupun dalam kehidupan sehari-hari, maka matematika harus dikuasai oleh masyarakat terutama bagi para pelajar. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ruseffendi (2006:94), “Kita harus menyadari bahwa matematika itu sangat penting baik sebagai alat bantu, sebagai ilmu (bagi ilmiyawan), sebagai pembimbing pola pikir, maupun sebagai pembentuk sikap”. 
Comment Policy: Tulislah komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui oleh ADMIN.
Buka Komentar
Tutup Komentar